Friday, June 21, 2013

Manusia Menurut Al-qur'an dan Posisi Profesi konseling dalam Pendidikan

Diposkan oleh KADRY BONJOLY di 4:18 PM





WAWASAN DASAR KONSELING
(MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN DAN POSISI PROFESI KONSELING DALAM PENDIDIKAN)
Diajukan Kepada Dosen Mata Kuliah WAWASAN DASAR KONSELING
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Perkuliahan
OLEH
KELOMPOK 2

ANGGA SAPUTRA     : 11 104 O33
DELLA PRATAMI      : 11 104 003
ZELVIANI DESRA     : 11 104 026

DOSEN PEMBIMBING :
HADIARNI, M.Pd., Kons

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
BATUSANGKAR
2013

KATA PENGANTAR

   Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan karunia-Nya telah mengantarkan kami untuk dapat menuntaskan tugas ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.
            Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang “MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN DAN POSISI PROFESI KONSELING DALAM PENDIDIKAN ”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.
   Makalah ini memuat tentang “MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN DAN POSISI PROFESI KONSELING DALAM PENDIDIKAN”, walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki  detail yang cukup jelas bagi para pembacanya.
   Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang sempurna, untuk itu kami mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.





Batusangkar, 15 Maret 2013




 
 


Penulis


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1
B. Batasan Masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................ 1
BAB II...................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN........................................................................................................ 2
A. Manusia Menurut Al-Qur’an.......................................................................... 2
B. Posisi / Kedudukan Profesi Konseling dalam Pendidikan............................... 4
BAB III..................................................................................................................... 7
PENUTUP................................................................................................................. 7
KESIMPULAN.................................................................................................... 7
SARAN............................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA








 
BAB I



BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

Agar pembaca yang notabene seorang Mahasiswa islam atau calon Guru dalam memahami manusia dalam pencapaian insan kamil itu sendiri, dan mengetahui kududukan nya didalam penerapan bimbingan dan konseling.sehingga nantinya mereka mengetahui proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personil, spiritual maupun material yang  bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.

B. Batasan Masalah

1.      Manusia Menurut Al-Qur’an
2.      Posisi / Kedudukan Profesi Konseling dalam Pendidikan    

C. Tujuan Penulisan

1.       Menjelaskan Manusia Menurut Al-Qur’an
2.      Menjelaskan Posisi/Kedudukan Profesi Konseling dalam Pendidikan
           













BAB II

PEMBAHASAN


A. Manusia Menurut Al-Qur’an

       Manusia adalah salah satu makhluk Allah yang paling sempurna, baik dari aspek jasmaniah dan rohaniahnya.
Secara etimologi istilah manusia adalah :[1]
1. Ins, Insan dan Unas
               Kata–kata tersebut berarti jinak, tidak liar, senang hati, tampak atau terlihat. Fiman Allah dalam surat at-tiin, 95:4 menerangkan :
 
“sesungguhnya kami telah menciptakan manusia sebaik-baik bentuk.”

2. Basyar
Kata ini berasal dari makna kulit luar yang dapat dilihat dengan mata kasar, bersifat indah dan cantik, serta dapat menimbulkan rasa senang, bahagia, dan gembira bagi siapa saja yang melihatnya.
Firman allah dalam surat ali imran, 3 : 79

“Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani[208], karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.”

3. Bani Adam
Kata ini berarti anak adam, putra adam serta cucu adam
Firman allah dalam surat al ‘araf, 7:27
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.

4. Dzurriyat Adam
Firman allah dalam surat maryam, 19:58
”Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manusia merupakan insan kamil yang bertujuan untuk mengembalikan defenisi manusia dalam makna yang lebih lengkap dan sempurna di mata Tuhan – Nya yaitu yang menampakkan eksistensi al – khaliq dengan segala perbuatan, nama, sifat, dan zat, serta menjadi cerminan – Nya.

B. Posisi / Kedudukan Profesi Konseling dalam Pendidikan

UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 menggariskan bahwa “ pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab ”.[2]
Dalam kegiatan pendidikan di sekolah atua lembaga pendidikan formal, pada umumnya sekurang-kurangnya terdapat tiga ruang lingkup kegiatan pendidikan, yaitu :[3]
1.      Bidang instruksional dan kurikulum
Bidang yang bertanggung jawab dalam kegiatan pengajaran dan bertujuan memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada peserta didik. Merupakan tanggung jawab semua staf.
2.      Bidang administrasi dan kepemimpinan
Bidang kegiatan yanng menyangkut masalah-masalah administrasi dan kepemimpinan, yaitu masalah yang berhubungan dengan cara melakukan kegiatan secara efisien. Bidang ini bertanggung jawab dan mempunyai otoritas mencakup berbagai kegiatan perencanaan, organisasi, pembiayaan, pembagian tugas staf, dan pengawasan. Merupakan tanggung jawab pimpinan dan petugas administrasi lainnya.
3.      Bidang pembinaan pribadi
Bidang ini bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan agar peserta didik memperoleh kesejahteraan lahiriyah dan batiniah dalam proses pendidikan yang sedang ditempuhnya sehingga mereka dapat mencapai tujuan yanng diharapkan.
Maka untuk dapat melaksanakan kegiatan pembinaan pribadi peserta didik yang baik diperlukan tenaga-tenaga bimbingan dan konseling yanng memiliki keahlian khusus. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan sebagai berikut:
1. Ada beberapa masalah dalam pendidikan dan pengajaran yang tidak mungkin diselesaikan hanya oleh guru atau dosen sebagai staf pengajar. Karena pada umumnya, guru atau dosen lebih banyak menggunakan waktunya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam kegiatan pengajaran. Masalah tersebut misalnya; pengumpulan data tentang peserta didik, penyelesaian masalah pribadi atau sosial,  dll.
2. Pekerjaan menyelasikan masalah pribadi dan ssosial kadang kala memerlukan keahlian tersendiri. Penanganan masalah ini akan sangat sulit dilaksankan oleh staf pengajar yang dibebani tugas dalam bidang instruksional.
3. Dalam situasi tertentu kadang kala terjadi konflik antara  peserta didik dan guru atau dosen, sehingga dalam situasi tersebut sangat sulit bagi guru atau dosen untuk menyelesaikannya sendiri. Untuk itu perlu adanya pihak ketiga yang dapat membantu penyelesaian konflik tersebut.
4. Dalam situasi tertentu juga dirasakan perlunya suatu wadah atau lembaga untuk menampung dan menyelesaikan masalah-masalah peserta didik yang tidak dapat tertampung dan terselesaikan oleh pendidik. Misalnya; apabila terjadi ada seorang siswa yang menghadapi masalah pribadi yang sangat serius. Para pendidik terkadang merasa bukan wewenangnya untuk membantu peserta didik tersebut. Oleh karena itu, apabila bidang pembinaan pribadi -bimbingan dan konseling- tidak ada atau tidak berfungsi, peserta didik tersebut akan tetap dalam keadaan bermasalah karena tidak adanya wadah dan tenaga yang dapat membantunya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya.















BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

 

I. Secara etimologi istilah manusia adalah :
1. ins, insan dan unas
Fiman Allah dalam surat at-tiin, 95:4
2. basyar
Firman allah dalam surat ali imran, 3 : 79
3. bani adam
Firman allah dalam surat al ‘araf, 7:27
4. dzurriyat adam
Firman allah dalam surat maryam, 19:58

II. Posisi Profesi Konseling dalam Pendidikan 
1.      Bidang instruksional dan kurikulum
2.      Bidang administrasi dan kepemimpinan
3.      Bidang pembinaan pribadi

SARAN

Setelah membaca makalah ini penulis mengharapkan kritikan dan saran dari seluruh pembaca, demi kesempurnaan dimasa yang akan datang.







DAFTAR PUSTAKA


Bakran,hamdani.2002. Konseling dan Psikoterapi Islam. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.
Munir, Samsul.2010. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: Amzah.




[1]  Hamdani bakran adz-dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam,(Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru) h.13 
[2]
[3]Samsul Munir Amin, Bimbingan Dan Konseling Islam ,(Jakarta: Amzah) h.312

0 komentar:

 

Kadri Bonjoly's Blog Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos