A.
Pendahuluan
Disiplin bagi
peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari sebab disiplin merupakan hal
yang kompleks dan banyak kaitannya, yaitu berkait antara pengetahuan, sikap dan
perilaku, kebenaran, kejujuran, tanggung jawab, kebebasan, rasa kasih sayang,
tolong menolong dan sebagainya adalah beberapa aturan disiplin kemasyarakatan
yang harus dipelajari/diketahui, disikapi dan ditegakkan oleh para siswa.
Peserta didik
belajar beberapa hal dengan cara mendengarkan misalnya, tetapi mereka lebih
suka mengingat dan bertindak dengan kata-kata dan gagasan mereka sendiri. Dan
disini peserta didik akan belajar lebih cepat apabila mereka terlibat dalam
menyusun tata tertib mereka itu. Walaupun demikian, guru harus mengarahkan dan
menentukan tindakan-tindakan apa yang akan diambil bila tata tertib dilanggar,
sehingga disiplin tetap dapat ditegakkan.
B.
Membangun Komitmen dalam Kegiatan Manajemen Kelas
1.
Konsep disiplin (komitmen)
a.
Pengertiann Disiplin
Kata disiplin
berasal dari bahasa latin “disciplina” yang menunjuk kepada belajar dan
mengajar. Kata ini berasosiasi sangat dekat dengan istilah “disiple” yang
berarti mengikuti orang belajar di bawah pengawasan seorang pemimpin. Di dalam
pembicaraan disiplin dikenal dua istilah yang pengertiannya hampir sama tetapi
terbentuknya satu sama lain merupakan urutan. Kedua istilah itu adalah disiplin
dan ketertiban, ada juga yang menggunakan istilah siasat dan ketertiban. Di
antara kedua istilah tersebut terlebih dahulu terbentuk pengertian ketertiban,
baru kemudian pengertian disiplin (Suharsimi, 1993: 114).
Menurut
Depdiknas, disiplin adalah tingkat konsistensi dan konsekuen seseorang terhadap
suatu komitmen atau kesepakatan bersama yang berhubungan dengan tujuan yang
akan dicapai waktu dan proses pelaksanaan suatu kegiatan. Sejalan dengan
pendapat di atas, Hurlock menyatakan bahwa disiplin adalah cara masyarakat
mengajar anak berprolaku moral yang disetujui kelompok.
Dari berbagai
macam pendapat di atas dapat diketahui bahwa disiplin merupakan suatu sikap
moral siswa yang terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan dan ketertiban
berdasarkan acuan nilai moral.
Disiplin kelas
adalah keadaan tertib dalam satu kelas yang di dalamnya tergabung guru dan
siswa taat kepada tata tertib yang telah ditetapkan.Disiplin merupakan sesuatu
yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk
aturan. Disiplin merupakan sikap mental. Disiplin pada hakekatnya adalah
pernyataan sikap mental dari individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa
ketaatan, kepatuhan yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan
kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan.
Selain itu olive dalam buku Subari mengemukakan pendapatnya bahwa
disiplin mengandung pengertian:
1) The creation and presenvasion of condition assential to work (kreasi dan
persiapan kondisi pokok untuk bekerja)
2) Self control(control diri)
3) Preparation fort a dult (persiapan sebagai warga Negara yang dewasa)
artinya bisa membuat atau mempersiapkan diri secara matang untuk melaksanakan
proses pembelajaran
4) Intelligence and borning(penurutan yang sadar)
5) Sejumlah pengontrolan guru terhadap murid
6) Penurutan yang dipaksakan
7) Pengontrolan dan pengarahan energi yang menghasilkan tingkah laku yang
produktif
Disiplin kelas merupakan hal yang esensial terhadap terciptanya
perilaku tidak menyimpang dari ketertiban kelas. Dalam semangat pendekatan
pendidikan disiplin hendaknya memiliki basis kemanusiaan dan prinsip-prinsip
demokrasi. Prinsip kemanusiaan dan demokrasi berfungsi sebagai petunjuk dan
pengecek bagi para guru dalam mengambil kebijakan yang berhubungan dengan
disiplin. Oleh karena itu, pendekatan disiplin yang dilakukan oleh guru harus:
a. Menggambarkan
prinsip-prinsip pedagogi dan hubungan kemanusiaan;
b. Mengembangkan
dan membentuk profesionalisme personel dan sosial lulusan;
c. Merefleksikan
tumbuhnya kepercayaan dan kontrol dari peserta didik;
d. Menumbuhkan
kesungguhan berbuat dan berkreasi, baik dikalangan guru dan peserta didik tanpa
ada kecurigaan dan kecemasan;
e. Menghindari
perasaan beban berat an rasa terpaksa dikalangan para peserta didik.
Disiplin mencakup setiap macam pengaruh yang ditujukan untuk
membantu peserta didik. Mereka dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungan.
Berkaitan dengan sejumlah besar kebutuhan para siswa, guru perlu
mempertimbangkan dalam menentukan program disiplin kelas yang relevan dengan
mata pelajaran yang sedang diajarkan, tingkat kemampuan umum para siswa, dan
latar belakang kondisi sosio-ekonomi para siswa. Dalam beberapa kelas tingkat
perhatian para siswa tidak sepenting seperti kelas lainnya, tetpi dilain kelas,
terutama pada kelompok kelas yang berkemampuan rendah, guru dapat memperbaiki
pola disiplin lebih baik, cermat dan seksama. Sebagai contoh siswa yang datang
dari kelas berkarakter yang pola disiplinnya bertemperamen kasar, maka kondisi
seperti itu akan terbawa keruang kelas. Juga banyak guru yang mengalami problem
disiplin ketika para siswa gagal melihat keterkaitan pelaksanaan antara materi
yang disajikan kepada kehidupan mereka.
Dalam hal khusus guru-guru memerlukan pertimbangan tentang hubungan
program disiplin yang dibuat dengan motivasi individu para siswa.dalam
menegakkan seperangkat ketentuan disiplin sekolah, guru perlu mengkomunikasikan
bagaimana para siswa seyogyanya bertingkah laku dan apa yang akan terjadi bila
siswa berkelakuan lain. Beberapa problema yang akan mengganggu disipli
seyogyanya dapat diperkirakan sejak dini. Contoh dari problema tersebut adalah
siswa melawan. Terhadap hal tersebut, apakah guru membiarkan perilaku siswa
yang keluar dari ketentuan uang diharapkan. Tentu saja tidak, oleh karena itu,
kalau terjadi hal seperti itu tindakan preventif segera dapat diterapkan.
Keberadaan guru di kelas tidak hanya bertugas menyampaikan
kurikulum/materi yang direncanakan kepada para siswa, tetapi kondisi persoalan
disiplin para guru itu sendiri di kelas perlu ditampilkan. Materi dan disiplin
harus dikaitkan dengan pemahaman umum dari apa yang diharapkan para siswa.
Program yang cukup efektif dalam memberi pemahaman disiplin misalnya, dapat
dilaksanakan sekolah dengan cara melibatkan para siswa untuk mendiskusikan
topik-topik yang menjadi kepedulian sekolah.
b.
Unsur-unsur disiplin
Hurlock menyatakan bahwa disiplin terdiri dari empat unsur yaitu:
1) peraturan; 2) hukuman; 3) penghargaan; 4) konsistensi.
1)
Peraturan
Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku. Pola itu
dapat ditetapkan oleh orang tua, guru atau teman bermain. Tujuan pengaturan
adalah untuk menjadikan anak lebih bermoral dengan membekali pedoman perilaku
yang disetujui dalam situasi tertentu. Setiap individu memiliki tingkat
pemahaman yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh tingkat perkembangan individu
yang berbeda meskipun usianya sama. Oleh karena itu memberikan peraturan harus
melihat usia individu dann tingkat pemahaman masing-masing individu.
2)
Hukuman
Hukuman dijatuhkan kepada seseorang apabila melakukan kesalahan,
perlawanan atau pelanggaran sebagai ganjaran.
3)
Penghargaan
Guru harus menyadari bahwa penghargaan merupakan suatu hal yang
penting dalam proses belajar mengajar. Sikap guru yang memandang setiap enteng
hal ini menyebabkan anak kurang termotivasi untuk belajar. Bentuk penghargaan
yang efektif adalah penerimaan sosial dengan diberi pujian. Namun dalam
penggunaannya harus dilakukan secara bijaksana dan mempunyai nilai edukatif
4)
Konsistensi
Konsistensi merupakan suatu kecenderungan yang konstan yang akan
mengakibatkan tiadanya perubahan untuk menghadapi kebutuhan perkembangan yang
berubah. Peraturan yang konsisten bisa memacu proses belajar anak. Dengan
adanya konsistensi anak akan terlatih dan terbiasa dengan segala hal yang tetap
sehingga mereka akan termotivasi untuk melakukan hal yang benar dan menghindari
yang salah.
c. Upaya meningkatkan disiplin belajar.
Untuk mendorong agar disiplin dalam melaksanakan kegiatan belajar,
memerlukan beberapa cara antara lain:
1) Pengawasan langsung dan tidak langsung. Pengawasan langsung misalnya,
melalui pemantauan kegiatain belajar di dalam kelas, pemantauan yang dilakukan
di rumah oleh orang tua, pemeriksaan fisik dan kesehatan, serta kegiatan
organisasi di sekolah. Pengawasan tidak langsung, misalnya dengan memberikan
tugas-tugas di rumah melalui evaluasi belajarnya atau ulangan harian.
2) Pembinaan dapat dilaksanakan dengan jalan memberikan bimbingan di dalam
kelas, memberikan contoh teladan yang berupa sikap dan perbuatan yang baik dari
pendidikan, orang tua maupun lingkungan anak tersebut.
3) Pemberian pembinaan pengembangan bakat dan potensial yang ada dalam diri
anak dan juga memberikan penghargaan apabila anak tersebut menunjukkan
prestasinya atau memberikan hukuman apabila anak melanggar ketentuan dan tata
tertib.
2.
Desain peraturan (learning kontrak dalam pembelajaran)
Peraturan adalah sesuatu yang mengatur prilaku yang diharapkan terjadi pada diri siswa.
Learning kontrak adalah suatu keterampilan, sikap, aktifitas, apasaja
yang dilakukan oleh seorang pendidik bersama peserta didik dalam proses
pembelajaran. Kontrak belajar yang dibuat dan disepakati oleh peserta didik dan
pendidik hanya berlaku di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung, bagi
yang melanggar akan mendapatkan hukuman sesuai kesepakatan kelas.
Tujuan kontrak belajar adalah untuk meningkatkan suasana kelas yang
kondusif dan nyaman serta mengajarkan kedisiplinan kepada siswa. Kontrak
belajar bukanlah peraturan yang dibuat berdasarkan paksaan, melainkan
kesepakatan. Agar sistem kontrak ini terlatih, maka diberikan petunjuk-petunjuk
berikut:
1) Setiap tugas hendaknya diberi penghargaan kredit.
2) Kredit yang diberikan, hendaknya sering dilakukan
3) Kontrak itu hendaknya mengutamakan prestasi buka kepatuhan.
4) Kontrak harus layak
5) Syarat-syarat kontrak harus jelas
6) Kontrak harus positif
7) Kontak harus jujur
8) Kontrak sebagai metode belajar harus disusun secara sistematis
Adanya kontrak belajar di kelas, akan menegaskan batas antara hak dan
kewajiban siswa. Selain itu, siswa dan guru akan terlatih untuk berhati-hati
sebelum melakukan sebuah tindakan.
C.
Penutup
1.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.
Disiplin adalah kesadaran yang ada pada diri individu (siswa) untuk
bertingkah laku sesuai dengan kesepakatan bersama, dengan
konsekuensi-konsekuensi yang telah ditentukan melalui kontrol yang dilakukan
oleh seorang guru.
b.
Peraturan lebih ketat dari pada kebijakan. Melanggar peraturan
harus mendapat konsekuensi yang jelas, sehingga dalam membuat peraturan
sebaiknya mengikutsertakan siswa dalam rangka menciptakan kelas yang demokratis
c.
Kontrak belajar merupkan kesepakatan antara siswa dan guru yang
diambil untuk memotivasi siswa. Kontrak belajar akan mempengaruhi perilaku
siswa dalam belajar sehingga untuk membuat kontrak belajar ini guru harus
memperhatikan dan mengukur petunjuk-petunjuk praktis.
2.
Saran
Dalam penulisan
makalah ini, penulis menyadari banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA