Tuesday, May 7, 2013

MEMBANGUN KOMITMEN DALAM KEGIATAN PENGELOLAAN KELAS

Diposkan oleh KADRY BONJOLY di 5:46 AM


  1. Konsep Displin (komitmen)
Secara etimilogi kata “disiplin” berasal dari bahasa Latin “discipline” yang berarti “intruksi”. Selain itu  kata “disiplin” juga berarti “to learn/belajar” dengan turunan kata ”discipulus” yang berarti murid. Jadi, pengembangan konsep disiplin melalui belajar mengajar dimaksudkan agar melalui belajar mengajar anak didik dapat mengembangkan disiplin akan dirinya sendiri.[1]
Sedangkan secara terminologi, sebagaimana diungkapkan oleh para ahli disiplin berarti:
1.      Burrup dalam bukunya “Modren High School Administration” : “The connetation of discipline are varied. Dictionaries refer to it as punishment, control informed, obidience training inteligent behavior and in other semilair term”.
2.      Elsbree dalam bukunya “Leadership in Elementary Schdool Administration and Supervision” : “He should accept the philosophy that discipline any action have two purpose”.
3.      Chester Harris : “Discipline refers fundamentally to the principle that each organisme learns in some degree to control it self so as to con form to the forces arouud it with wich it has experiences”. Defenisi ini memberi beberapa unsur pengertian yaitu:
a.       Berisi moral yang mengatur tata kehidupan
b.      Pengembangan ego dengan segala masalah instrinsik yang mengharuskan orang untuk menentukan pilihan
c.       Pertumbuhan kekuatan untuk memberi jawaban terhadap setiap aturan yang disampaikan
d.      Penerimaan autoritas ekstramal yang membantu seseorang untuk membentuk kemampuan dan keterbatasan hidup.[2]
4.      Robert E. Quin Cs dalam Prawirosentono (1999:32) mengatakan: “Discipline implies obedience and respect for the agreement between the firm and its employee. Discipline also involves sanction judiciously applied”.
5.      Prawirosentono (1999:31) mengemukakan bahwa secara umum disiplin adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku.
6.      Menurut Suradinata (1996:150), disiplin pada dasarnya mencakup pelajaran, patuh, taat, kesetiaan, hormat kepada ketentuan/peraturan/norma yang berlaku.[3]
7.      Selain itu Olive mengemukakan bahwa disiplin mengandung beberapa pengertian, diantaranya:
a.       The creation and presenvasion of condition assential to work (kreasi dan persiapan kondisi pokok untuk bekerja)
b.      Self control (kontrol diri)
c.       Prepation for a dult (persiapan sebagai warga negara yang dewasa)
d.      Intellegence and borning (penurutan yang sadar)
e.       Training and borning acceptable behavior (melatih dan belajar tingkah laku yang dapat diterima)
f.       Sejumlah pengontrolan guru terhadap murid
g.      Penurutan yang dipaksakan
h.      Pengontrolan dan pengarahan energi yang menghasilkan tingkah laku yang produktif.
Jadi, disiplin adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal yang seharusnya pada saat yang tepat dan benar-benar menghargai waktu. Dalam arti lain, disiplin adalah ketaatan atau kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada hatinya. [4]
Macam-macam disiplin adalah:
a.       Disiplin tradisional yaitu disiplin yang bersifat menekan, menghukum, mengawasi, memaksa dan akibatnya merusak penilaian yang terdidik.
b.      Disiplin modren yaitu pendidikan hanya menciptakan situasi yang memungkinkan agar si terdidik dapat mengatur dirinya.
c.       Disiplin liberal yaitu disiplin yang diberikan sehingga anak merasa memiliki kebebasan tampa batas.[5]

Disiplin  juga digolongkan beberapa macam lainnya, yaitu:
a.       Disiplin buatan guru
Bertujuan untuk menciptakan  situasi yang baik demi berlangsung PBM yang tertib. Dimana, situasi ini diciptakan, dibina dan dikembangkan oleh guru dengan baik tampa melupakan kepentingan siswa.
b.      Disiplin buatan kelompok
Dibuat oleh kelompok yang berisi aturan-aturan yang sama dan ditaati oleh para aggotanya.
c.       Disiplin diri sendiri
Disiplin inilah yang akan membuat siswa menjadi mandiri, bertanggung jawab serta matang berfikir terhadap dirinya sendiri, kelompok serta masyarakatnya.
d.      Disiplin karena tugas
Semakin tinggi kedisiplinan seseorang maka semakin mudah baginya menentukan keperluaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

e.       Disiplin asertif
Yaitu berupa suatu pendekatan yang membantu guru dalam melaksnakan tugasnya sebagai pengelola kelas dengan penuh kepercayaan kepada dirinya.

Untuk dapat mengwujudkan disiplin yang tinggi, maka disiplin harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya:
a.       Bersifat berkesinambungan (kontinuitas) dan konsisten
b.      Fleksibel (tidak otoriter)
c.       Adanya batas-batas yang pasti mana yang boleh dan tidak boleh
d.      Kepastian hukum
e.       Adanya komunikasi (yang sehat dan konstruktif tanpa unsur merendahkan dan melecehkan)

  1. Mendisain Peraturan (Learning Kontrak) Dalam Pembelajaran
Peraturan adalah sesuatu yang mengatur prilaku yang diharapkan terjadi pada diri siswa.[6] Jadi, dengan adanya peraturan dapat menghasilkan sebuah sikap dan prilaku yang muncul dari siswa itu sendiri dengan kesadaran sendiri.
Dimana peraturan merupakan tatanan ketentuan yang dibuat untuk mengatur siswa agar proses belajar mengajar dapat berlangsung efektif dan efesien. Dalam mendesain peraturan pembelajaran ada beberapa peraturan yang harus diterapkan, diantaranya:
a.       Sebelum pelajaran dimulai:
·         Siswa yang bertugas piket, sebelum bel masuk berbunyi sudah harus membereskan ruangan dan menyediakan perlengkapan yang diperlukan.
·         Setelah bel tanda masuk berbunyi, siswa berbaris didepan kelas, kemudian mereka masuk dengan tertib ke dalam kelas.
·         Siswa mengadakan upacara penghormatan bendera dipimpin oleh guru.
·         Sebelum pelajaran dimulai, siswa harus berdoa, dipimpin oleh ketua kelas.
·         Siswa yang datang terlambat harus melapor terlebih dahulu kepada guru piket.
·         Guru mengabsen kehadiran siswa dan siswa yang tidak hadir dituliskan pada daftar presensi berikut alasannya (alpa, izin, atau sakit)
b.      Selama pelajaran berlangsung:
·         Siswa harus duduk dengan rapi dan mengikuti pelajaran dengan seksama.
·         Bila tidak memahami pelajaran diperkenankan untuk bertanya  tentang pelajaran yang diberikan.
·         Siswa dilarang mengerjakan pekerjaan lain selain pelajaran yang bersangkutan.
·         Dengan seizin guru dan kepala sekolah, apabila ada keperluan yang sangat penting siswa bisa keluar meninggalkan pelajaran.
·         Siswa dilarang makan-makan, merokok atau mengotori ruangan selama pelajaran berlangsung.
·         Siswa harus bersikap sopan dan hormat kepada guru dan sesama siswa selama pelajaran berlangsung.
c.       Selama waktu istirahat:
·         Semua siswa harus meninggalkan kelas.
·         Siswa betul-betul  memamfaatkan waktu itu untuk istirahat.
·         Siswa tidak boleh meninggalkan lingkungan sekolah tampa izin guru dan atau kepala sekolah.
·         Siswa tidak boleh melakukan hal-hal yang membahayakan.



d.      Sesudah pelajaran berakhir:
·         Siswa hendaknya memberikan hormat kepada guru, dipimpin oleh ketua kelas.
·         Siswa harus berdoa dipimpin oleh ketua kelas.
·         Sebelum pulang, para siswa harus meneliti perlengkapan pelajaran jangan sampai ada yang ketinggalan.
·         Petugas piket harus membereskan ruangan kelas kembali dan meletakkan alat-alat yang digunakan pada tempatnya semula.[7]




















KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim,
Puji dan syukur kita panjatkan kehadiratNya Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua, sehingga dengan rahmat dan karuniNya itu pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Sholawat dan salam kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya sekalian.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak. Oleh sebab itu, dengan besar hati pemakalah mengucapkan terima kasih, kepada :
  1. Dra. Eliwatis, M.Ag  selaku dosen pembimbing
  2. Orang tua yang telah memberi dukungan moril dan materil
  3. Anggota pemakalah yang telah bekerjasama
  4. Teman-teman
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, pemakalah mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman semua demi kemajuan makalah selanjutnnya.

                                                                                Batusangkar, 02 Maret 2011
                                                                                              Salam,


                                                                                           Pemakalah   




BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Dunia pendidikan tidak akan pernah lepas dari berbagai macam masalah yang komplet diantaranya yang paling krusial adalah masalah kedisiplinan. Masalah kedisiplinan bukan hanya taggung jawab tenaga pendidik saja, tetapi melibatkan semua pihak. Dimana pendidikan kedisiplinan merupakan suatu proses bimbingan yang bertujuan menanamkam pola prilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan tertentu atau membentuk manusia untuk meningkatkan kualitas moral dan mental.
            Kedisiplinan bertujuan untuk membentuk para pelajar yang sesuai dengan norma-norma agama, masyarakat dan Undang-Undang Negara. Oleh sebab itu, konsep disiplin dalam pengelolaan kelas dan learning kontrak harus dapat dipahami oleh secara mendalam sehingga masalah pelanggaran kedisiplinan dalam pembelajaran dapat ditanggulangi secara tepat.

1.2 Rumusan masalah
Adapun yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini adalah:
  1. Konsep Disiplin (komitmen)
  2. Mendisain Peraturan (Learning Kontrak)

1.3 Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adala
1.      Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang disiplin dan mampu mengaplikasikannnya  dalam diri sendiri.
2.      Bahan dan ilmu dasar dalam persiapan mengajar kelak 
3.      Memenuhi mata kuliah Manajemen Kelas



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i 
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang.................................................................................. iii
1.2   Rumusan Masalah............................................................................. iii  
1.3   Tujuan Penulisan …………………………….................................. iii
BAB II : ISI
  1. Konsep Disiplin ………………………………………………………
  2. Mendisain Peraturan (Learning Kontrak) Dalam Pembelajaran………
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………..
3.2 Saran……………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Disiplin adalah ketaatan atau kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada hatinya. Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)  disiplin bertujuan menciptakan siswa yang taat akan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan baik sebelum pelajaran berlangsung, selama pelajaran berlangsung, sewaktu istirahat, maupun setelah usainya jam pelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.

3.2 Saran
            Setelah adanya pembahasan mengenai konsep disiplin dan disain learning kontrak ini, pemakalah berharap kita semua mampu mengwujudkan kedisiplinan itu pada diri kita masing-masing  sebagai peserta didik dan calon pendidik, agar Negara yang kita cintai ini selamat dari kebodohan dan kemiskinan.














DAFTAR PUSTAKA

Fiet Sahertian. 1994.  Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah, Cet ke-1. Surabaya: Usaha Nasional

Sudirman, dkk. 1992. Ilmu Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Suharsimi Arikunto. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Cet ke-1. Jakarta: PT Rineka Cipta





[2]               Fiet Sahertian, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah, Cet ke-1, (Surabaya: Usaha Nasional,1994) hlm. 123-127
[4]               Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Cet ke-1, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1990) hlm 114
[5]               Fiet Sahertian, op.cit, hlm. 127
[6]               Suharsimi Arikunto,op,cit, hlm
[7]               Sudirman, dkk, Ilmu Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992) hlm 333-334

0 komentar:

 

Kadri Bonjoly's Blog Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos